Kamis, 17 Februari 2011

BRI Pacu Kredit Agrobisnis

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyalurkan kredit kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II dengan total nilai Rpl,078 triliun.

Perjanjian kredit antara dua badan usaha milik negara (BUMN) itu diharapkan bisa mendorong upaya peningkatan produksi minyak kelapa sawit {crude paint oil/CPO) dan menuntaskan program revitalisasi industri gula nasional yang tengah dilakukan PTPN II.

Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN BRI Asmawi Syammengatakan pemberian fasilitas kredit kepada PTPN II ini merupakan bagian dari upaya BRI menumbuhkembangkan pembiayaan ke perusahaan BUMN, khususnya BUMN sektor perkebunan.


"Fasilitas pinjaman tersebut berupa kredit modal kerja sebesar Rpl65 miliar untuk budi daya sektor gula dan kelapa sawit serta kredit investasi Rp840,5 miliar untuk distrik kelapa sawit dan revitalisasi gula," papar Asmawi saat penandatanganan perjanjian kredit di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut ia mengungkap-kan, kerja sama antara BRI dan PTPN II telah berlangsung sejak 2008 dengan penandatanganan perjanjian kredit dalam rangka revitalisasi gula PTPN II, baik untuk on farm dan off farm. Selanjutnya tahun lalu BRI juga menyetujui pemberian kredit modal kerja guna pengembangan budi daya sawit.

"Pada 2010, BRI kembali memberikan fasilitas kredit investasi untuk pengembangan sektor usaha sawit PTPN II yang akan melaksanakan penanaman kembali (replanting) kebun sawitnya di Distrik Rayon Utara seluas 6 ribu hektare," kata Asmawi.

Sinergi

Pada kesempatan yang sama. Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyambut baik perjanjian kredit antara BRI dan PTPN II ini. Menurutnya, pembe-rian kredit merupakan bagian dari sinergi antar-BUMN yang menjadi program Kementerian BUMN.

"Penyaluran kredit kepada korporasi ini diharapkan memberikan trickle dmun effect (efek berantai) untuk sektor ekonomi secara keseluruhan," ujar Mustafa.

Kerja sama ini juga diharapkan bisa mendorong peningkatan produksi CPO, menuntaskan program revitalisasi industri gula nasional, dan memberikan pemasukan yang lebih besar bagi negara.

"Dengan pinjaman perbankan, kinerja keuangan BUMN perkebunan semakin kuat sehingga dapat meningkatkan setoran dividen dan pajak bagi negara," ujar Mustafa.

Sampai dengan September 2010, kredit BRI kepada BUMNperkebunan, yaitu PTPN dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), telah mencapai Rp4,6 triliun dengan outstanding kredit sebesar Rpl,4 triliun. Secara keseluruhan, BRI telah melayani 100 BUMN.

Sebanyak 52 BUMN di antaranya mendapatkan fasilitas cash loan dengan plafon sebesar Rp44,3 triliun.

"Porsi terbesar dari total pinjaman korporasi adalah kepada sektor agrobisnis dengan penyaluran kepada perusahaan BUMN sebesar 48,53%. Ini membuktikan komitmen BRI untuk memberikan kredit kepada korporasi yang memberikan trickle down effect untuk sektor ekonomi lainnya," tutur Asmawi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar